KartaNU, ADA APA NU DAN UN (PBB)?


Program kartu anggota Nahdlatul Ulama (KartaNU) adalah salah satu program prioritas PBNU. Seperti KTP atau kartu tanda penduduk, KartaNU merupakan program untuk mendata sekaligus menjadi identatas warga nahdliyin. Bahkan kartaNU pun ada dalam bentuk E-kartanu.


Namun, berbeda dengan KTP, kartaNU memiliki kekhasan tersendiri. Bahkan, kartu itu disebut-sebut memiliki petuah atau kesaktian. Hal ini pernah diungkap oleh salah satu jamaah NU, H. Akhyar Nasution, Lc, M.Ag.
Haji Akhyar menuturkan, sewaktu berhaji di Makkah, Ia pernah membuat Askar atau polisi patroli Makkah takluk hingga meminta maaaf kepadanya dengan menunjukkan kartaNU. Padahal selayak polisi di negara-negara lain, Askar juga terkenal sangar dan galak.


Awal mula kejadian tersebut, menurut kisah Haji Akhyar, terjadi saat waktu tengah malam. Akhyar Nasution saat itu hendak keluar mencari makan karena lapar. Beruntungnya, di dekat maktabnya terdapat sebuah warung nasi dari penjual yang berasal dari Turki.
Namun apesnya, saat selesai membeli makan itulah ia didapati askar yang patroli keliling melakukan semacam operasi yustisi. Sementara, gelang haji dan pasportnya tak dibawa, karena niatnya cuma sebentar untuk makan.

“Fein igomatak (Mana KTPmu?),” tanya askar tersebut kepada Haji Akhyar dalam bahasa Arab. 

Dengan sedikit ketakutan, Haji Akhyar menjawab agak gemetar. “Maafi, kullu matruk bil ghurfah ana hajj musy muqim bi Makkah (Tidak ada. Semua tinggal di kamar. Saya haji bukan mukim di Makkah).”

Jawaban itu ternyata tak digubris oleh Askar. Malah terus bersikukuh meminta kartu tanda identitas yang dimiliki Haji Akhyar. Setengah mendesak, Askar berkata, “Arini ayya hawiyah (Tunjukkan tanda pengenal apapun).”

Karena didesak, Haji Akhyar pun hanya bisa menunjukkan kartaNU yang dimilikinya. Anehnya, raut muka askar-askar tersebut langsung berubah seketika melihat kartaNU. Wajahnya memerah dan tangan mulai gemetaran.
Sambil merubah cara berdirinya menjadi posisi tegap sempurna, askar tersebut pun tertunduk dan balik meminta maaf.


“Afwan ya sayyid ana ma a’rif inta min a’dhoi UN (Maaf tuan saya tidak tahu anda adalah anggota PBB).” Selepas itu, Askar-askar itu lantas segera meninggalkan Haji Akhyar seraya mengembalikan KartaNU kepada Haji Akhyar.

Beberapa saat, Haji Akhyar pun tertegun lantas kemudian menyadarinya. Rupanya polisi arab itu membaca terbalik. Kata NU di Kartu itu dibaca UN sebagaimana cara mebaca huruf arab. Serta mengira Haji Akhyar sebagai anggota United Nation (UN) atau yang kita kenal sebagai perserikatan bangsa-bangsa (PBB)


Haji Akhyar yang awalnya ketakutan, malah jadi senyum-senyum sendiri. “Ternyata kartaNU ini punya khasiat kesaktian yah,” ungkapnya dalam hati. Sekian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Substitusi Suzuki Skywave Skydrive Spin Hayate

DAWUH WEJANGAN KH. ACHMAD ASRORI AL ISHAQI RA (PENGASUH PP. AL FITHRAH DAN JAMAAH AL KHIDMAH)