Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

INNALILLAH.. RAIS SYURIAH PBNU SYAIKH KH. MAS MUHAMMAD SUBADAR WAFAT

Gambar
Syaikh KH. Mas Muhammad Subadar Besuk Langit duka menyelimuti Ponpes Roudlatul Ulum dan kaum Nadliyyin. Para peziarah mulai berdatangan ke rumah duka di Desa Besuk Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan, Sabtu (30/6/2016) malam. Para santri dan kaum Nadliyyin telah kehilangan sosok ulama kharismatik yang selama ini menjadi panutan dan jujugan untuk meminta nasehat dan fatwa terkait berbagai persoalan. KH. Mas Muhammad Subadar telah dipundut oleh Allah SWT sekira pukul 19.43 Wib, Sabtu (30/7/2016). Semasa hidup, banyak orang yang selama ini mengenal sosok KH. Mas Subadar sebagai salah satu Kyai Khos Nahdhlatul Ulama. Beliau ditunjuk oleh para Kiai Khos yang disepuhkan, seperti KH. Muchith Muzadi (Jember), KH Kafabihi Mahrus Lirboyo, KH Idris Marzuki Lirboyo, KH Chamim Sujono dan KH Anwar Iskandar (Kediri), KH Noer Mohammad Iskandar SQ (Jakarta), KH Zainuddin Djazuli dan KH Nurul Huda Djazuli (Ploso, Kediri), KH M. Hasan Mutawakkil Alallah (Ponpes Genggong, Probolinggo)

KH. ABDUL KARIM LIRBOYO, ANTARA AKHLAQ DAN GURU

Gambar
KH. Abdul Karim Pendiri Pesantren Lirboyo (1856 - 1954 M.) "OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF. PAKSALAH DIRIMU BERSIKAP DAN BERAKHLAQ SEBAIK MUNGKIN PADA GURUMU, MESKIPUN ITU BERAT." Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan seorang murid yang tak menjaga akhlak pada gurunya, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali A. KH. ABDUL KARIM MENERIMA GURUNYA, MBAH KHOLIL APA ADANYA SERTA TUNDUK PATUH TAK BERANI SUUDZON Syaikhina KH. Abdul Karim, Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Semasa beliau mengaji kepada Syaikhina Kholil Bangkalan, beliau adalah murid yang sangat ta’dhim dan khidmah kepada gurunya. Alkisah, suatu hari Mbah Abdul Karim muda bekerja memanen padi di sawah milik warga kampung sekitar Pesantren. Dari sana beliau mendapatkan upah berupa beberapa ikat padi yang bakal digunakannya untuk biaya hidup di Pesantren. Namun, sesampai di kediaman sang guru (Mbah Kholil), justru Mbah Kholil meminta padi

QISHAH : SAYYIDATINA TUMADHIR BINTI AMR BIN HARITS

Tumadhir binti Amr bin Harits, atau lebih dikenal dengan nama Khansa adalah seorang penyair wanita yang cukup terkenal pada masa jahiliah. Ketika Nabi SAW telah berada di Madinah, bersama beberapa orang kaumnya dari kabilah Bani Sulaim, ia datang menghadap beliau untuk memeluk Islam. Ia mempunyai empat orang anak lelaki yang kesemuanya ikut memeluk Islam, dan berhijrah untuk tinggal bersama Nabi SAW di Madinah. Kemampuan Khansa melantunkan syair cukup dikagumi Rasulullah SAW. Ketika Adi bin Hatim memeluk Islam, ia mengatakan kepada Nabi SAW, bahwa penyair paling ulung adalah Amr al Qais, orang yang paling pemurah adalah Hatim bin Sa’d dan penunggang kuda paling pandai adalah Amr bin Ma’dikarib. Tetapi Nabi SAW bersabda, “Wahai Ibnu Hatim, bukan mereka!! Penyair paling ulung adalah Khansa binti Amr, orang yang paling pemurah adalah Muhammad (Rasulullah SAW), dan orang yang paling pandai menunggang kuda adalah Ali bin Abu Thalib..!” Sungguh penghargaan yang sangat tinggi terhadap Khans

QISHAH : SAYYIDINA KHALID BIN WALID RA.

Khalid bin Walid adalah seorang sahabat ahli peperangan, dan dikenal dengan nama Saifullah, Pedang Allah. Mungkin ia tidak bisa ‘sepenuhnya’ disebut sebagai sahabat Muhajirin, namun demikian ia telah memeluk Islam sebelum terjadinya Fathul Makkah. Tidak ada suatu pertempuran yang dipimpinnya kecuali ia memperoleh kemenangan, termasuk ketika ia masih musyrik. Khalid-lah yang menjadi ‘kunci kemenangan’ pasukan kafir Quraisy pada perang Uhud, padahal sebelumnya mereka telah kocar-kacir dan berada di ambang kekalahan. Ketika Nabi SAW berniat umrah ke Makkah, yang berakhir dengan Perjanjian Hudaibiyah, Khalid bin Walid  memimpin pasukan berkuda kaum Quraisy untuk menghalangi kedatangan beliau tersebut. Kedua golongan bertemu di Usfan, Nabi SAW dan sahabatnya berhenti untuk melakukan shalat Dhuhur di hadapan pasukan berkuda Khalid pada jarak tertentu, kemudian beliau melanjutkan dengan shalat Ashar dengan cara shalat Khauf. Sebenarnya Khalid sudah berniat untuk menyerang pasukan muslim, te

QISHAH : SAYYIDINA KHALID BIN SAID BIN ASH RA.

Khalid bin Sa'id bin Ash RA termasuk dalam kelompok awal yang memeluk Islam (as Sabiqunal Awwalun). Uniknya, yang memotivasi dirinya memeluk Islam adalah sebuah mimpi. Khalid bermimpi sedang berada di sebuah tepian nyala api yang begitu besar. Ayahnya yang hadir saat itu, bukannya menolong keluar dari jilatan api tapi justru mendorongnya. Untunglah ada Nabi SAW yang menahan kain ikat pinggangnya hingga ia tidak jatuh ke dalam api. Setelah bangun, Khalid meyakini bahwa mimpinya itu benar. Ia menemui sahabatnya, Abu Bakar dan menceritakan mimpinya. Abu Bakar pun menyatakan, kalau hanya kebaikan yang dikehendaki bagi Khalid dengan mimpinya itu. Ia diajak menemui Rasulullah SAW, dan bertemu dengan beliau di suatu tempat bernama Ajyad di Mekkah. Beliau menjelaskan risalah Islam yang beliau dakwahkan, dan mengajak Khalid memeluk Islam. Khalid menerima ajakan Nabi SAW karena keyakinan akan kebenaran mimpinya tersebut. Setelah keislamannya, Khalid pergi menghilang. Ayahnya, Sa'id bin

QISHAH : SAYYIDATINA KHADIJAH BINTI KHUWAILID RAH.

Khadijah binti Khuwailid RA merupakan seorang wanita terpandang di Makkah, dari keturunan yang mulia, juga seorang pengusaha yang sukses. Khadijah telah menikah dua kali sebelum pernikahannya dengan Rasulullah SAW. Sebagian riwayat mengatakan bahwa Khadijah menikah pertama kalinya dengan Atik bin Aidz, ia mempunyai seorang anak perempuan bernama Hindun, yang kemudian menjadi seorang muslimah yang taat. Setelah berpisah dengan Atik, Khadijah menikah lagi dengan Abu Halah, atau nama aslinya Nabasyi bin Malik. Dari pernikahannya ini ia mempunyai dua orang anak, lelaki dan perempuan (sebagian riwayat mengatakan, keduanya lelaki). Abu Halah meninggal terlebih dahulu. Riwayat lain menyebutkan, Abu Halah suami pertamanya, baru kemudian Atik bin Aidz. Dalam status jandanya yang kedua kali ini, banyak sekali pemuka dari kaum Quraisy yang ingin memperistrinya, tetapi dengan tegas ia menolaknya. Khadijah mempunyai kebiasaan meminta seseorang untuk menjalankan dagangannya dan membagi keuntungan d

QISHAH : SAYYIDINA KHABBAB BIN ARATS RA.

Khabbab bin Arats adalah seorang sahabat Muhajirin yang memeluk Islam pada masa-masa awal, ketika umat Islam belum mencapai duapuluh orang. Ia berasal dari golongan lemah, yakni hanya seorang budak yang bertugas membuat pedang atau peralatan dari besi lainnya. Sebagaimana sahabat-sahabat yang masuk Islam pada periode awal, ia mengalami penyiksaan yang tidak tanggung-tanggung. Statusnya sebagai budak membuat tuannya, Ummu Anmar bebas menyiksa dirinya. Ia diseterika dengan besi panas yang merah menyala, dipakaikan baju besi kemudian dijemur di panaspadang pasir, juga pernah diseret di atas timbunan bara sehingga lemak dan darahnya mengalir mematikan bara tersebut. Khabbab pernah mengeluhkan beratnya siksaan yang dialaminya kepada Nabi SAW, beliau yang saat itu tengah bersandar pada Ka'bah beralaskan burdah, bersabda,  "Wahai Khabbab, orang-orang yang sebelum kalian pernah disisir kepalanya dengan sisir besi, sehingga terlepas tulang dari dari daging dan uratnya, tetapi ia tidak

QISHAH : SAYYIDINA KAAB BIN UMAIR AL ANSHARY RA.

Ka'ab bin Umair adalah seorang sahabat Anshar. Suatu ketika, dengan sekitar 50 orang sahabat lainnya ia dikirim Nabi SAW mendatangi perkampungan Bani Qudha'ah, karena adanya kabar kabilah ini menghimpun kekuatan untuk menyerang kaum muslimin. Pasukan yang dikenal dengan Dzatu Athlah dikirim pada bulan Rabi'ul Awwal tahun 8 hijriah, beberapa bulan setelah kepulangan dari umrah qadha'. Setelah sampai di Athlah, di sebuah daerah di Syam, terlebih dahulu Ka'ab menyeru mereka untuk masuk Islam, sebagaimana dipesankan Nabi SAW. Tetapi mereka menolak seruan ini, bahkan menyerang dengan menghujani pasukan muslimin dengan anak panah. Para sahabat melakukan perlawanan dengan sengitnya, tetapi dengan kekuatan yang tidak berimbang, akhirnya hampir semua sahabat itu syahid di medan pertempuran, termasuk Ka'ab. Hanya satu orang yang sempat meloloskan diri dalam keadaan terluka parah. Dengan susah payah ia kembali ke Madinah dan melaporkan kejadian ini kepada Nabi SAW.

SUDAHKAH KITA BERZAKAT?

Gambar
DASAR ZAKAT FITRAH وأقيموا الصلاة وأتوا الزكاة واركعوا مع الراكعين “D an dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' .”(QS. Al BAqarah : 43) Siapa mencegah dirinya dari 5 perkara, maka Allah SWT.  mencegah padanya dari 5 perkara, yaitu... 1. Siapa yang mencegah dirinya dari membayar Zakat, maka Allah SWT. juga enggan memelihara hartanya dari bencana. 2.  Siapa yang enggan membayar Zakat hasil buminya, maka Allah SWT. mencegah keberkahan dari setiap kerja dan usahanya. 3. Siapa yang enggan bersedekah, maka Allah SWT. mencegah kesehatan padanya. 4. Siapa yang enggan berdoa untuk dirinya, maka Allah SWT. tidak akan mengabulkan keinginannya. 5. Siapa yang enggan Shalat berjamaah, maka Allah SWT. mencegah kesempurnaan iman padanya. (Kitab Zubadul Wa'izhin) KETENTUAN ZAKAT Atas dasar firman Allah SWT. dan hadits Nabi tersebut, maka ketentuan Pembayaran Zakat Adalah.. 1. Pembayaran Zakat Fitrah adalah ber