KH. Imam Yahya Mahrus Lirboyo, Antara Peci dan Makanan

Seperti biasa, siang hari saya melayani Abah di waktu dahar siangnya. Sekedar duduk menemani Abah atau ikut makan bersama. Setelah siap sedia dan lauk pauk akan di nikmati, bahkan sudah sedikit mencomot tempe lah katakan, tiba-tiba Abah berkata, "Aduh Abah lupa ndak pakai peci. Tolong ambilkan pecinya Abah!".
Iya saya mengikuti dawuh beliau, tapi apa hubungannya yah makan sama pakai peci?
Setelah mengenakan peci, beliau bercerita.
"Mbah Mahrus kalau dahar pasti harus pakai peci lho nduk. Entah kenapa."
Saya hanya bertanya-tanya dalam hati.
"Iya gitu nduk, pernah Abah ini makan pas ndak pakai peci. Di marahi sama Mbah Mahrus".
Jujur sejak saat itu saya selalu bertanya-tanya, kenapa yaa...
Sampai pada akhirnya di akhir perjalanan ziarah walisongo Al-Mahrusiyyah, sepulang dari Sunan Gunung Jati kami menuju Pondok Buntet Cirebon untuk agenda ishoma. Disitu ada cerita dari Kyai Tamam cucu dari Kyai Akyas Buntet tentang Mbah Mahrus.
Yang mana pertama, Mbah Mahrus selalu berpakaian rapi apabila menyantap makanan. Kedua, Mbah Mahrus tak pernah menyisakan makanan.
Semua karena beliau amat menghormati rezqi dari Allah Jalla jalaluh.
Jadi pertanyaan yang lama menjubel di pikiran saya terjawab. Iya, karena begitu menghormati dan menghargai rezqi atau pemberian dari Allah. Hendaknya tidak membuang makanan, sampai berpakaian rapi saat menyantap hidangan. Ya termasuk pakai peci itu.
Allahummanfa'naa bihim, amin.
Allahu a'lam..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Substitusi Suzuki Skywave Skydrive Spin Hayate

DAWUH WEJANGAN KH. ACHMAD ASRORI AL ISHAQI RA (PENGASUH PP. AL FITHRAH DAN JAMAAH AL KHIDMAH)

NU : KH. ROMLI TAMIM DARUL ULUM JOMBANG. PENYUSUN ISTIGHOTSAH